Senin, 16 Januari 2017

Orang Introvert Berarti Anti Sosial, ITU SALAH!!!

   Introvert (tertutup) Adalah sebuah sifat dan karakter yang cenderung pendiam, tidak banyak bicara dan lebih suka menyendiri. Memang tipe kepribadian yang lebih berorientasi pada diri sendiri. Biasanya mereka yang berkepribadian seperi ini dianggap sebagai orang yang egois, sombong, jutek dan judes. Banyak orang mengartikan orang-orang introvert sebagai pemalu, padahal orang-orang introvert memang lebih nyaman berada dalam kesendirian. Sebaliknya, orang-orang yang cenderung pemalu takut untuk berada bersama orang lain, bukan karena dia tidak mau.


   Dia lebih nyaman berteman dengan sedikit orang dibandingkan dengan banyak orang. Tak heran, kamu akan selalu menemukannya berada bersama orang yang itu-itu saja. Meski bagi publik ia terkesan pendiam, ia bisa berubah menjadi orang yang paling cerewet ketika berada bersama teman-temannya. Dia tidak banyak bicara dan baru akan bicara ketika dia sudah memikirkan terlebih dulu apa yang akan ia katakan. Perkataannya pun tidak panjang lebar. Dia akan berbicara seperlunya dan apa adanya.
   Dia senang menghabiskan waktu sendirian dan mengikuti kegiatan yang tidak melibatkan banyak orang, misalnya membaca, menulis, melukis atau sekedar jalan-jalan seorang diri. Biasanya mungkin terkesan cuek dan tidak peduli pada situasi sekitar. Ketika kamu menyapanya, bisa jadi dia hanya tersenyum atau berkata “Hai” tanpa berkata lebih lanjut. Oleh sebab itu, jangan mudah sakit hati jika suatu saat kamu bertemu dengannya dan dia bersikap seolah-olah dia tidak mengenalmu. Dia akan menjauhi kerumunan orang banyak dan memilih untuk sendiri karena dia merasa lebih nyaman berada seorang diri . Dan hanya mau berteman dengan orang yang budi bahasanya halus. Mereka akan langsung tidak suka dengan orang yang berkata kasar walaupun kata-kata itu bukan ditunjukan untuk dirinya. Dia juga suka memendam masalahnya sendiri, dia jarang berbagi masalahnya atau menceritakan kehidupannya ke orang lain, dia juga mempunyai Self-Blaming yang besar (suka menyalahkan diri sendiri), yang akhirnya timbul depresi, dan emosian. Dan kadang mau terbuka dengan orang yang sudah bener-bener dia percaya.
   Biasanya banyak mikir dan memiliki pemikiran yang jauh, maka itu orang introvert lebih sedikit berbicara, karena dia selalu memikirkan apa yang akan dia katakan, misalnya apa itu pantas dibicarakan, apa perlu untuk dibicarakan, apa kira-kira jawaban yang akan diberikan orang lain, dsb. Dari situ keliatan juga orang intovert cenderung perfeksionis. Biasanya bijaksana dan bisa memecahkan problem orang lain asal orang itu mau minta nasihatnya. Makanya cocok jadi tempat curhat, tapi kalau tidak, ya tipe introvert itu termasuk orang yang 'Mahal Bicaranya'. Jadi kalau ada orang yang diajak bicara sama tipe tersebut berarti dia beruntung.
     Dia tidak suka kalau ngomong basa basi dengan orang, kalau ngobrol tidak tahu harus memulai dengan topik apa. Tapi kalau sama sahabat atau teman yang sudah akrab, dia bisa lepas berbicara sama mereka. Lebih suka menyendiri, kalau sedang menunggu atau sedang di keramaian lebih suka mendengarkan musik, main hp, baca buku dan asyik sendiri dan kurang perduli dengan orang-orang dan lingkungan di sekitarnya.
   Meskipun tidak mudah, bukan berarti tidak mungkin untuk menaklukkan orang introvert. Kamu hanya harus membutuhkan lebih banyak kerja keras dan kesabaran untuk bisa membuatnya nyaman berada bersamamu. Orang introvert itu terlihat 'Dingin' atau 'Sangaaaaaaatttttttttt Dingin' tapi asal kamu mencoba menembus pertahanannya itu maka lumer deh esnya. Emang sih orang tipe ini keliatan cuek di luar nya tapi coba masuk ke dalam, orang introvert tidak sedingin yang keliatan di luar.



Nah Ini Ada beberapa tips buat kamu jika menghadapi Orang Introvert :

   Ketika dia bicara, dengarkan dia dan jangan potong omongannya sebab jika kamu memotong kalimatnya, kemungkinan besar dia akan sulit untuk mulai bicara kembali. Sering-seringlah mengambil inisiatif untuk memulai percakapan. Orang introvert tidak akan bicara bila kamu tidak memulainya lebih dulu. Ulangi apa yang dia bicarakan, tanyakan apakah penangkapanmu sudah cukup akurat sebab terkadang apa yang ia bicarakan bisa berarti berbeda dari yang kamu pikirkan. Buatlah dirimu nyaman dalam keheningan. Sering kali Dia berada dalam keheningan – dalam arti ia tidak banyak bicara – meski ia sedang bersama orang lain.
  Terkadang Orang introvert membutuhkan waktu lama untuk bisa mengungkapkan pendapat atau pikirannya. Bukan berarti ia “lambat” dalam berpikir, tetapi ia selalu mengungkapkan apa yang ia pikirkan dengan caranya sendiri. Jangan memburunya dan tunggulah sampai dia menyelesaikan omongannya. Temani Dia, sebagaimana diketahu salah satu tipe orang introvert biasanya tidak nyaman berada bersama orang banyak. Karena itu juga, kamu tidak akan menemukannya dalam gerombolan orang-orang yang biasa nongkrong di pusat-pusat perbelanjaan atau pusat keramaian.
   Alih-alih mengajaknya ke pesta, nonton, ke tempat romantis atau cobalah menawarinya untuk ikut ke tempat yang dia mau. Jika dia lebih nyaman berada di perpustakaan, misalnya luangkan waktu beberapa jam untuk menemaninya di sana. Kamu harus bisa menawarkan kepercayaan dan kenyamanan sehingga ia pun akan merasa nyaman ketika bersamamu. Kenali dia lebih dalam, untuk memulai percakapan dengannya, tentu sebelumnya kamu harus tahu topik-topik apa yang dia sukai atau hal-hal apa sajakah yang menarik baginya. Usahakan untuk mencari tahu hal-hal tersebut jika kamu tidak terlalu memahaminya. Ketika kalian membicarakan hal yang dia sukai, dengan lancar dan senang hati dia akan mulai bercerita panjang lebar.

"Pendiam bukan berarti pemalu, penyendiri bukan berarti tidak mengerti akan kehidupan sosial, tidak berbicara bukan berarti bisu, melamun bukan berarti kalah pada keadaan, itulah Introvert". introvert itu wajar asal masih dalam batas kewajaran. MAYBE I'M AN INTROVERT.

Sumber: https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=1452538931627668&id=1449373028610925

Minggu, 15 Januari 2017

PELAJARAN PENTING SOICHIRO HONDA, SEBUAH INSPIRASI

   Soichiro Honda terlahir sebagai putra pertama dari pasangan Gihei Honda & Mika Honda pada 17 November 1906 di desa kecil bernama Komyo (Sekarang Tenryu), Hamamatsu, Prefektur Shizuoka, Jepang. Ayahnya adalah seorang pandai besi yang juga memiliki bengkel reparasi sepeda, sementara ibunya sebagai penenun. Keluarga ini sesungguhnya adalah keluarga yang sangat sederhana (bahkan bisa dibilang pas-pasan), tak ada yang mewah dan spesial disana. Honda Kecil menghabiskan waktunya untuk membantu ayahnya di bengkel sepeda dan juga mengerjakan hal lain seperti membelah kayu dan menempa besi.




Kisah Soichiro Honda mengandung makna yang sangat Inspiratif tentang jatuh-bangunnya Honda dalam menghadapi bermacam kegagalan dalam hidupnya. Intinya, lakukan dengan sungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu seperti pepatah APA YANG KAU TANAM, ITU YANG AKAN KAU TUAI.


Ini yang menjadi pembahasan awal dari cerita inspiratif Honda, Soichiro Honda pada masa kecilnya selalu penasaran dan tertarik dengan sesuatu yang berbau Teknis. Hal ini dapat kita lihat tentang bagaimana Honda Kecil selalu mengejar mobil, bersepeda ber mil-mil jauhnya hanya demi menyaksikan Pesawat Terbang, hingga menyaksikan cara kerja mesin penggiling padi selama berjam-jam, semuanya hanya demi memuaskan rasa keingintahuannya yang sangat mendalam tentang dunia permesinan.


Meski hanya bermodal pendidikan formal, tapi Soichiro Honda adalah orang yang selalu ingin tahu lebih dan meluangkan waktunya hanya untuk mempelajari seluk-beluk tentang dunia permesinan. Keahlian Honda dalam memperbaiki mesin mobil pada usianya yang baru 15 tahun berasal dari mencuri-curi kesempatan mempelajari mesin mobil saat bengkel sudah tutup serta lewat buku yang dipinjamnya dari perpustakaan lewat uang hasil gajiannya sendiri.


Saat Honda Muda mendapatkan tempat kerja pertamanya, Honda tak langsung jadi Teknisi. Honda Muda justru mendapatkan pekerjaan sebagai tukang asuh bayi sang pemilik bengkel. Namun, Honda Muda tak putus asa, ia selalu mencuri-curi waktu untuk mempelajari cara kerja mesin saat bengkel tutup hingga akhirnya Ia mampu menunjukkan keahliannya yang memukau pada sang pemilik bengkel. Bahkan, Honda Muda juga akhirnya berhasil dipercaya menjadi kepala bengkel cabang di kota Hamamatsu. 


Jika menyimak kisah sang pendiri pabrikan honda ini secara seksama & keseluruhan, sudah pasti akan menemukan banyak kegagalan dalam usaha Honda merintis usahanya. Mulai dari Ring Piston yang ditolak Toyota, pabrik yang porak poranda, jatuh miskin dan sakit, produk yang kurang diterima di pasar Amerika, serta kegagalan besar di awal ikut sertanya Honda di ajang WorldGP (MotoGP). Tapi apa kisah selanjutnya? Honda selalu mampu berjuang dan bangkit hingga memiliki salah satu perusahaan roda dua terbesar di dunia.


Dari berbagai kisah bangkitnya Honda dari keterpurukan. Ternyata tersimpan banyak hal yang juga perlu diperhatikan, Honda tak langsung mampu bangkit dan berjuang begitu saja. Namun juga sempat mengalami masa sulit dalam kehidupannya. Saat pabriknya runtuh untuk yang kedua kalinya, Honda juga tak langsung bangkit! Ia hanya termenung meratapi rasa sedihnya di atas puing-puing pabrik miliknya. Ini menjadi sebuah pembelajaran besar bagi kita semua. Meskipun sosoknya terkenal dengan kegigihan, perjuangan, karya-karya nya yang melegenda serta berbagai hal lainnya, Honda juga tak selamanya mampu bangkit. Ini menunjukkan bahwa Soichiro Honda juga hanyalah manusia biasa sama seperti kita semua, tinggal semangat dan kegigihannya saja yang perlu kita tiru.


Pencinta otomotif mana yang tak kenal dengan karya Soichiro Honda yang melegenda. Saat gagal dan mengalami kekalahan, Honda justru tak begitu saja menerima kegagalan tersebut. Semuanya ia jadikan pembelajaran untuk selalu berkreasi dan berinovasi hingga menjadi yang terbaik di antara yang terbaik. Bahkan saking inovatif-nya, Honda sering disebut sebagai pakar otomotif yang “Gila”.


Semua yang dilakukan oleh Soichiro Honda hingga menghasilkan sesuatu yang berarti adalah buah dari mimpi besarnya sejak masa kecil. Sejak kecil, Honda memang selalu bermimpi untuk bisa menciptakan mobilnya sendiri dan membuat pabriknya sendiri, dan hal tersebut pun berhasil diwujudkan berkat kerja keras yang tak pantang menyerah! Saat mimpinya terwujud pun, ia tak serta-merta berhenti begitu saja, Honda justru memulai mimpi barunya yang kemudian dilanjutkan dengan kerja keras yang jauh lebih gigih dibanding sebelumnya. Semuanya sejalan dengan apa yang menjadi Filosofi Honda saat ini yaitu “The Power of Dream”.


Demikian dari sekelumit kisah tentang sang pendiri pabrikan sayap mengepak, Soichiro Honda. Semoga kisah ini selalu mampu menginspirasi kita untuk selalu melakukan yang terbaik dalam menjalani kehidupan sehari-hari.


“Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya”, -Soichiro Honda-


Sumber: https://enoanderson.com/blog/2014/05/30/spesial-pelajaran-penting-dari-kisah-soichiro-honda/

TENTANG KOMPUTER

  Kalau ditanya tentang komputer ? Mmm.... Apa yang bisa dilakukan dengan barang yang namanya komputer ini?






    Kita lihat dari sudut pandang biologis dulu. Otak manusia dibagi menjadi dua bagian besar, otak kiri dan otak kanan. Kalau sisi kiri otak digunakan untuk hal-hal yang bersifat logis atau untuk berpikir. Sisi otak lainnya digunakan untuk hal–hal yang bersifat imajinatif. Begitu guru kita bertanya, “Berapa 7x8?” Maka dengan segera otak kiri kita bekerja seperti kalkulator, mencari-cari informasi di sel-sel otak kita. Dan kita segera menjawab “56” bu guru.
   Dari sudut pandang kemampuan, komputer bisa melakukan pekerjaan yang rumit dengan cepat. Kalau Bu guru cuma bertanya berapa 7x8, itu mah bisa kita jawab dengan segera. Tetapi jika Bu guru bertanya kepada kita berapa 765x1024 ? (kita berpikir, ini bu guru pikir kita kalkulator apa ?) Maka kita pasti langsung amsiong. Dan ulangan kita pasti hasilnya 0. Tetapi dengan komputer, kita tinggal masukkan nilai tersebut dan jumlahkan, dalam satu klik hasilnya langsung keluar.



   Komputer bisa melakukan pekerjaan yang berulang – ulang dengan cepat. Kalau ada yang pernah kerja di bagian Accounting, yang namanya komputer ini adalah rekan kerja yang paling pintar. Tiap akhir bulan kita tinggal print laporan keuangan kita, nggak seperti dulu jaman belum ada komputer, kita harus menghitung kembali semua data yang telah kita inputkan selama 1 bulan ini, dan harus hitung dua kali (karena takut salah !). Dah,…sekilas aja yaaa, ntar kepanjangan ! Yang pasti, komputer bisa memudahkan pekerjaan kita dan menghibur kita (ini yang penting, GAMES, GAMES, GAMES !)
   Kemajuan teknologi akan membawa perubahan di bidang-bidang lainnya, seperti:
  •  Di bidang produksi, komputer mampu menghasilkan barang yang lebih rumit dan lebih detail
  •  Di bidang komunikasi, komputer mempercepat waktu pengiriman informasi dan data
  •  Di bidang bisnis, komputer mengubah cara berbisnis

   Pendeknya, apa yang dulunya dicapai dalam waktu bertahun - tahun, sekarang bisa dicapai dalam hitungan bulan. Bagaimana dengan kesiapan kita ? Sudahkah kita belajar mengenai teknologi komputer ini ? Apa yang bisa kita lakukan dengan sebuah komputer di depan kita ?


Sabtu, 14 Januari 2017

Mengaplikasikan Prinsip Man Jadda Wajada Untuk Meraih Sukses

Banyak contoh yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang tidak menerapkan prinsip ini. Mereka cepat menyerah, berhenti berusaha, dan mengalah pada nasib atau cobaan yang mereka terima. Ciri utamanya ialah suka mengatakan “Saya Tidak Bisa”.



          


   Man Jadda Wajada berarti Barangsiapa Bersungguh-sungguh Pasti Berhasil. Setahu saya, ini bukan hadist, meski menggunakan bahasa Arab. Mungkin sejenis pepatah Arab tetapi mengandung makna yang dalam. Kata kunci dalam pepatah ini ialah Jadda atau bersungguh-sungguh. Jadi, sejauh mana Anda sudah mengaplikasikan pepatah ini ialah sejauh mana Anda bersungguh-sungguh.

   "Kenapa harus bersungguh-sungguh?" Jawabannya yaitu Wajada. Supaya Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan. Allah yang menentukan segala sesuatu, tetapi kita diwajibkan ikhtiar dan kesungguhan dalam ikhtiar diperlukan. Sungguh-sungguh adalah salah satu cara menyempurnakan amal kita secara lahir. Sehingga kita benar-benar maksimal berusaha. Nah, jika masih belum juga tercapai baru itu takdir. Jangan sampai, kita dengan mudahnya menyalahkan takdir, padahal kita belum maksimal dalam ikhtiar. Jangan mudah mengaku sudah maksimal, padahal belum.



   Segala sesuatu, jika ingin berhasil harus dilakukan dengan kesungguhan. Jadi, Man Jadda Wajada, meski pun hanya sebuah pepatah, tetapi tidak bertentangan dengan ajaran Islam, sebab kesungguhan memang diperintahkan kepada kita. Diantara perintah kesungguhan:

      ·        Kesungguhan Dalam Meraih Keridhaan

   Tentu saja, yang pertama-tama adalah kesungguhan untuk mencari keridhaan Allah. Ini adalah hal yang besar, harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Jika kita sungguh-sungguh, maka Allah akan menunjukan jalan-Nya.


Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk mencari keridhoan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami” (QS. Al- Ankabut : 69)

·         Kesungguhan Mengubah Keadaan Diri

"Sesungguhnya Allah tak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri" (Q.S. ar-Ra‘d : 11)


   Anda ingin berubah menjadi lebih baik? Maka Anda harus memiliki kesungguhan berusaha mengubah diri sendiri. Jika Anda tidak sungguh-sungguh mengubah diri sendiri, mengapa berharap Allah akan mengubah kondisi Anda?


·         Kesungguhan Dalam Mencari Nafkah

   Rasulullah SAW juga menyuruh kita agar bersungguh-sungguh dalam mencari nafkah. Bahkan selain kita akan mendapatkan rezeki yang berlimpah, juga mendapat bonus yang jauh lebih besar, yaitu sampunan Allah. Luar biasa manfaat dari kesungguhan itu.


Kunci kesungguhan adalah ikhlas dan shabar.

   Menurut Syaikh Mu’min Fathi al-Haddad, dalam Kaifa Takhsya’u fi Shalatika wa tadfa’u min Wasawisika, menyatakan bahwa, keikhlasan tidak akan sempurna tanpa adanya kesungguhan, dan tiada kesungguhan tanpa adanya keikhlasan. Sedangkan kesungguhan dan keikhlasan tidak akan dapat sempurna kecuali dengan kesabaran.

   Ikhlas adalah niat karena Allah. Jika niat karena Allah maka otomatis harus sungguh-sungguh. Kerja untuk boss atau atasan saja sungguh-sungguh, apalagi untuk Allah. Maka tanamkan dalam hati, bahwa kita berusaha karena dan untuk Allah. Dan, dalam berusaha itu seringkali menghadapi halangan, cobaan, dan waktu yang lama. Disinilah, keshabaran mutlak diperlukan. Tidak ada kesungguhan tanpa keshabaran. Silahkan ukur diri Anda, sejauh mana Anda membumikan Man Jadda Wajada dalam kehidupan Anda.      


Sumber: http://www.motivasi-islami.com/membumikan-man-jadda-wa-jada/

Jumat, 13 Januari 2017

Meskipun banyak pilihan, sebenarnya hanya ada DUA opsi saja....

   Semua orang pasti pernah mengalami cinta, baik yang dibalas maupun yang bertepuk sebelah tangan. Kelanjutan dari cinta ini adalah komitmen. Kalau cuma sekedar cinta saja itu namanya nafsu, komitmen berarti menikah. Dan menikah itu berarti tanggung jawab!



      Aku memang bukan seorang yang ahli bercinta, upsss...ahli dalam bidang cinta maksudnya. Cuma saja aku mengerti beberapa hal mengenai cinta. Seperti cinta eros, agape dan filia atau kebenaran bahwa hanya ada dua tipe orang yang kepadanya kita jatuh cinta. Pertama, orang yang mempunyai kesamaan dengan kita. Kedua, orang yang sangat berlawanan dengan kita (Dan dua - duanya pernah tak jalani!).
   Aku juga pernah "terjatuh" karena cinta, namun bangkit kembali dalam waktu yang cukup lama. Cinta memang indah....tetapi kadang membawa sengsara. Dan kita semua harus mengalaminya. Mengapa? Karena itulah takdir kita! Kemanapun kita lari, kita tak akan dapat bersembunyi. Dimanapun kita pergi, cinta pasti datang kembali ! "Dewasa bukan faktor umur, tapi sikap dan tuntutan. Biasakan berfikir dewasa sebelum kalang kabut setelah berumah tangga (nantinya)".
   Kalau dipikir-pikir, jodoh sebenarnya refleksi diri kita. Kalau kita baik, jodoh kita pasti baik. Kalau kita jahat pasti jodoh kita pasti jahat. Ini bukan omong kosong, karena semua sudah tertulis dalam Al-Qur'an. 

"Wanita-wanita keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki keji untuk wanita-wanita yang keji, wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik. Mereka yang dituduh itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka yang menuduh. Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia." (QS. An-Nur: 26)